Mansturbasi tak hanya dibenarkan untuk kesehatan, tetapi juga mencegah kehamilan.
Mona Indriyani, Febry Abbdinnah
Masyarakat masih menganggap tabu soal aktivitas seksual masturbasi untuk wanita, tetapi hal ini dianggap lumrah jika dilakukan oleh kaum pria. Padahal, banyak seksolog mengatakan kalau masturbasi pada wanita dapat membantu mereka dalam melakukan hubungan seks dengan pasangan mereka.
Ingin tahu fakta-fakta seputar masturbasi wanita? Berikut ulasannya seperti dilansir dari Yourtango.
1. Manstubasi banyak dilakukan oleh orang yang rutin melakukan kegiatan seksual.
Aneh? Tidak juga. Jika Anda melakukan masturbasi, Anda secara seksual lebih terbuka untuk melakukan seks. Dan, jika Anda mengetahui apa yang Anda sukai saat mencapai kenikmatan seorang diri, akan ada peningkatan pada pengalaman seksual Anda dengan pasangan.
2. Banyak wanita yang melakukan masturbasi tidak bersedia mengakuinya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Kinsey pada tahun 2010, mencatat bahwa sebagian besar remaja berusia di bawah 18 tahun telah melakukan masturbasi. Tercatat, 80 persen remaja laki-laki dan 59 persen remaja perempuan telah melakukan masturbasi. Semakin beranjaknya usia, pengakuan ini meningkat. Melewati usia 18 tahun, 92 persen wanita mengakui telah melakukan masturbasi di usia muda.
3. Wanita lanjut usia juga melakukannya.
Pada survei yang sama, 30 persen wanita lanjut, antara 60-69 tahun
juga melakukannya. Lebih dari setengah responden wanita yang hidup sendiri melakukan masturbasi solo, dibandingkan 12,2 persen wanita menikah.
4. Beberapa negara mendorong remajanya untuk melakukan masturbasi setiap hari.
Pada tahun 2009, pemerintah Inggris bersama dengan Uni Eropa mendorong kaum remaja untuk melakukan masturbasi setidaknya sekali setiap hari. Masturbasi tidak hanya dibenarkan secara kesehatan, tetapi juga disebut-sebut membantu mengurangi PMS dan mencegah kehamilan remaja.
5. Masturbasi tidak selalu tabu.
Di era Roma awal, masyarakat terbuka dengan masalah seksual. Bahkan, pada awal abad ke-4 SM, digambarkan sebuah patung wanita yang menyentuh tubuhnya sendiri, dan jelas menikmatinya.
Namun, keterbukaan itu berhenti pada tahun 1700, ketika sebuah pamflet anonim berjudul Onania diterbitkan dan mengatakan kalau masturbasi adalah dosa keji dari polusi diri.
Hal ini berkembang pada abad ke-16 dan 17, ketika mereka yang melakukan masturbasi dikategorikan sebagai pengidap sakit mental. Lebih dari 60 persen penyakit mental dan fisik disalahkan pada masturbasi.
Hingga sejak era tahun 60-an, beberapa orang berusaha untuk menghapuskan pandangan kuno. Tapi, bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang konservatif dan religius, masturasi masih dianggap sebagi hal yang tabu.
Namun, saat ini, tak ada larangan bagi wanita untuk juga mendapatkan kenikmatan pribadi. Bahkan, masturbasi untuk wanita dikatakan memiliki manfaat.
Hingga sejak era tahun 60-an, beberapa orang berusaha untuk menghapuskan pandangan kuno. Tapi, bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang konservatif dan religius, masturasi masih dianggap sebagi hal yang tabu.
Namun, saat ini, tak ada larangan bagi wanita untuk juga mendapatkan kenikmatan pribadi. Bahkan, masturbasi untuk wanita dikatakan memiliki manfaat.
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda komentar degan baik dan bijak